Kamis, 26 April 2018

#MULTIMEDIA_APRIL


                                              PHYSICAL LAYER                   

Lapisan fisik (bahasa Inggrisphysical layer atau PHY Layer) adalah lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabelradio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrikarus listrikmodulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STPkabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3RS-232C, dan X.21Repeatertransceiverkartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.
Lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.
Ada beberapa proses penting yang dapat dilakukan oleh physical layer dalam proses transmisi paket data dalam jaringan komputer. Berikut ini adalaah beberapa proses pentingnya:
·         Physical layer akan berhubungan langsung degnan perangkat keras jaringan komputer; seperti kabel, hub, switch dan juga LAN card.
·         Physical layer membantu melakukan definisi terhadap media transmisi jaringan.
·         Physical layer membantu melakukan definisi terhadap metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi.
·         Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data.
·         Melakukan pengaplikasian terhadap topologi jaringan komputer yang digunakan.
·         Mendefinisikan LAN Card. (baca juga: fungsi LAN card)
·         Mendefinisikan arsitektur dari sebuah jaringan komputer yang akan digunakan.
·         Physical layer memilki spesifikasi berupa voltase, wire, speed, dan juga jumlah pin pada kabel.
·         Physical layer mampu untuk berkomunikasi secara langsung dengan berbagai jenis media transmisi.
·         Physical layer dapat menentukan kebutuhan listrik, proseduran dan juga fungsional dari sebuah jaringan komputer.
·         Dapat melakukan proses penonaktifan hubungan fisik antar sistem.
·         Melakukan proses pemindahan bit antar device atau alat.
Karena merupakan layer yang berhubungan dengan bentuk fisik dari beberapa perangkat keras jaringan komputer, maka keberadaan layer physical ini sangat membantu agar setiap perangkat keras jaringan komputer bisa bekerja dengan baik, dan mampu melakukan proses transmisi data dan juga informasi dengan baik.
Physical layer jaringan komputer sendiri memiliki beberapa fungsi yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transmisi data di dalam jaringan komputer, berikut ini adalah beberapa fungsi dari physical layer :
1.      Physical layer akan berhubungan langsung dengan hardware jaringan
Fungsi pertama dari physical layer adalah menjadi layer atau lapisan penghubung yang menghubungkan langsung sebuah jaringan komputer dengan perangkat keras jaringan komputer. Dengan fungsinya sebagai penghubung inilah, maka physical layer merupakan sebuah lapisan yang membantu menghubungkan semua sistem jaringan yang telah melewati layer-layer sebelumnya ke dalam perangkat keras jaringan komputer.
2.      Physical layer membantu melakukan definisi terhadap media transmisi jaringan
Fungsi berikutnya dari physical layer adalah untuk melakukan definisi tehadap media transmisi jaringan. Ya, dalam suatu jaringna atau network, dibutuhkan medi-media yang harus didefinisikan terlebih dahulu, agar nantinya informasi yang mengalir pada jaringan tersebut bisa diterima di kompute user, dan ditampilkan, sehingga user dapat memahami isi dari informasi tersebut.
Tanpa adanya physical layer, maka transmisi jaringna tidak akan berjalan dengan baik, karena media yang ditransmisikan tidak mampu untuk didefinisikan, dan kompouter user tidak dapat memberikan informasi mengenai media yang ditransmisikan.
3.      Physical layer melakukan definisi terhadap metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi
Selain melakukan proses definisi terhadap media yang digunakan dalam proses transmisi jaringan, physical layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk membantu mendefinisikan metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi data di dalam jaringan. Dengan begitu, physical layer nantinya akan membantu mendefinisikan bagaimana data dan juga informasi akan ditansmisikan ke dalam dan melalui jaringan komputer. Dengan begitu, setiap data dan juga informasi nantinya akan dapat dengan mudah ditransmisikan, karena sudah ditentukan terlebih dahulu, baik media, maupun metode yang digunakan untuk mentransmisikan data.
Sumber :


ADSL

Yang dimaksud dengan ADSL adalah ADSL merupakan singkatan dari Asymmetric Digital Subscriber Line, yaitu suatu bentuk teknologi pada komunikasi data yang dapat mentransmisikan data dengan cepat yang tinggi melalui kabel tembaga telepon dan memiliki sifat asimetrik, sifat asimetrik maksudnya bahwa data ditransferkan dengan kecepatan berbeda dari satu sisi ke sisi lainnya. Teknologi ADSL dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi, antara 1.5 Mbps s/d 8 Mbps untuk arah dari sentral ke pelanggan atau disebut dengan Downstream dan 16 Kbps s/d 640 Kbps untuk arah pelanggan ke sentral atau disebut dengan Upstream. Dengan ADSL inilah sehingga dapat mengirimkan layanan interaktif multimedia dengan menggunakan jaringan akses kabel tembaga. Jadi dapat disimpulkan Fungsi dari ADSL yaitu suatu teknologi dalam komunikasi data yang digunakan untuk mentransfer data dan dapat digunakan untuk keperluan internet, yang secara fisik menggunakan line telepon.
Sebelum ADSL, ada sistem yang disebut dial-up. Sistem ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung dengan penyelenggara jasa Internet. Namun dalam penggunaannya, dial-up memiliki beberapa kekurangan. Seperti rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih pada waktu tertentu yang merupakan waktu sibuk atau office hour. Selain itu, karena menggunakan sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi Internet. Penggunaan sambungan telepon juga memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan Internet. Kekurangan lainnya adalah sistem penghitungan tarif dial-upyang masih berdasarkan waktu dan mahal.
Beberapa kelebihan ADSL, diantaranya yaitu:
  • Memiliki pembagian frekwensi menjadi 2 (dua) macam diantaranya frekwensi tinggi untuk menghantarakna data dan frekwensi rendah untuk menghantarkan suara maupun fax.
  • Untuk di Indonesia pelanggan yang menggunakan Spidiy, maka ADSL membuat kegiatan ber-Internet menjadi lebih hemat. Sehingga dapat melakukan akses internet tanpa mengkhawatirkan tagihan yang terlalu mahal.
  • Layanan komunikasi antara data dan suara diberikan melalui 2 (dua) kanal yang memang terpisah akan tetapi tetap pada satu kabel yang sama.
  • Koneksi ADSL selalu tersambung dengan internet setiap saat dan telepon tetap dapat digunakan kapan saja.
  • Dan kecepatan internet yang selalu stabil.
Beberapa kekuranga ADSL, diantaranya yaitu:
  • Jarak dapat berpengaruh pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan komputer atau saluran telepon dengan gardu telepon, maka akan berpengaruh pada kecepatan dalam menakses internet.
  • Adanya load coils yang digunakan untuk memberi layanan ke plosok-plosok daerah, sehingga load coils akan menggeser frekwensi suara ke frekwensi yang biasanya digunakan ADSL. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya interfensi maupun ketidak cocokan jalur pada ADSL.
  • Adanya bridge tap yang merupakan kabel tidak berada pada jalur langsung antara pelanggan dengan CO. Jadi bridge tap dapat menimbulkan noise yang nantinya dapat mengganggu kinerja dari ADSL.
  • Kaerena seiring berkembangnya jaman penggunaan kabel fiber optik pada saluran telepon digital sudah mulai digunakan. Hal ini tidak sesuai dengan sistem teknologi ADSL yang masih menggunakan saluran analog (kabel tembaga), sehingga pada saat ini masih cukup sulit mengirimkan sinyal melalaui kabel fiber optik.
  • Kecepatan koneksi modem ADSL hingga saat ini masih sangat tergantung dengan tiang telepon atau DSLAM dan tidak semua sistem operasi komputer dapat menggunakan ADSL.
ADSL merupakan bentuk dari perkembangan DSL atau Digital Subscriber Line. Perebedaannya adalah, transfer data yang dilakukan oleh modem ADSL ini bersifat asimetrik, yang berarti memiliki kecepatan transfer data yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lainnya.
Sumber :


SDSL

Symmetric digital subscriber line (SDSL) mengacu ke teknologi digital subscriber line (DSL), yaitu teknologi untuk transmisi data digital melalui kabel tembaga dari jaringan telepon di mana bandwidth dari dan ke arah pelanggan adalah sama. Kesimetrisan bandwidth ini dapat dianggap sebagai kebalikan dari asymmetric bandwidth yang ditawarkan oleh asymmetric digital subscriber line (ADSL), Bandwidth unduh (ke pelanggan) lebih besar ketimbang bandwidth unggah (dari pelanggan). SDSL umumnya dipasarkan ke kelas bisnis, sedangkan ADSL dipasarkan kepada umum maupun bisnis.
Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) adalah versi tingkat-adaptif dan HDSL, seperti HDSL, adalah simetris. Hal ini memungkinkan downstream bandwidth yang sama dari kantor pusat suatu NSP terhadap situs pelanggan sebagai hulu dari pelanggan ke kantor pusat. SDSL mendukung data hanya pada satu baris dan tidak mendukung panggilan analog. SDSL menggunakan 2B1Q line coding dan dapat mengirimkan hingga 1,54 Mbps ke dan dari pelanggan, atau dapat dikonfigurasi untuk menawarkan berbagai variabel bandwidth hingga 1,45 Mbps. Simetri yang menawarkan SDSL, dikombinasikan dengan selalu-on akses (yang menghilangkan call setup), membuat teknologi WAN yang menguntungkan bagi usaha kecil dan menengah dan kantor cabang, dan dapat menjadi alternatif terjangkau untuk dedicated leased lines dan jasa Frame Relay. Karena lalu lintas simetris, transfer file, web hosting, dan jarak-learning aplikasi secara efektif dapat diimplementasikan dengan SDSL.

Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) merupakan teknologi yang hampir sama dengan HDSL, perbedaan yang paling mendasar antara HDSL danSDSL adalah pada HDSL sisi pelanggan dapat terhubung langsung ke terminal pelanggan membutuhkan perangkat tambahan, sementara SDSL sisi pelanggan dapat langsung terhubung keterminal pelanggan seperti halnya pesawat telepon

Sumber :
·         http://pusdrianto.blogspot.com


WI-FI

Wi-Fi adalah teknologi yang memungkinkan perangkat elektronik seperti komputer, smartphone dan perangkat elektrononik lainnya untuk terhubung ke wireless LAN (WLAN), sebagian besar menggunakan gelombang radio super high frequency (SHF) ISM (industrial, scientific and medical) 2,4 gigahertz (12cm) UHF dan 5 gigahertz band (6cm). WLAN biasanya dilindungi dengan password, tetapi kadang juga tidak, yang memungkinkan perangkat dalam jangkauannya untuk mengakses sumber daya dari jaringan WLAN. Kata “Wi-Fi” merupakan merek dagang (trademark, biasanya disingkat TM) dari Wi-Fi Alliance, Organisasi ini secara khusus mendefinisikan Wi-Fi sebagai “produk-produk wireless local area network (WLAN) yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11”.
Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian tanpa lisensi. Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN. Vic Hayes dijuluki "Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE. Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11. Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan sinyal. Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka. Ini mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia, meski hal ini telah menjadi topik sejumlah kontroversi. CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar. Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak produk.
Cara kerja dari WiFi ini cukup simpel. Adaptor atau alat WLAN yang sudah disetting menjadi WiFi menerima data dari komputer berupa data yang berbentuk digital. Kemudian, data dikonversi atau diubah menjadi gelombang radio dan dikirim ke router. Pengiriman gelombang ini melalui antena yang ada pada adaptor. Sinyal dari router ini mengirimkan data yang sudah diolah tadi dari internet menuju komputer yang sudah disambungkan pada WiFi adaptor. Gelombang radio dari WiFi ini berbeda dengan gelombang radio yang ada pada TV, ponsel, maupun walkie talkie.
Perancangan teknologi Wi-Fi didasari pada peraturan spesifikasi IEEE 802.11 yang hingga saat terdiri dari empat variasi dari 802.11, yang adalah:
1.      802.11a
2.      802.11b
3.      802.11g
4.      802.11n
Variasi spesifikasi di atas memiliki kemampuan yang berbeda-beda terutama pada segi kecepatan akses data. Perlu diketahui variasi spesifikasi Wi-Fi g dan  merupakan yang terbaru diaplikasikan pada perangkat pertama kali pada tahun 2005. Berikut ini kami sertakan tabel dari variasi Wi-Fi beserta masing-masing kemampuannya.
Spesifikasi    Kecepatan    Frekuensi Band    Kompatibilitas
802.11b        11 Mb/s            2.4 GHz                       B
802.11a        54 Mb/s            5 GHz                          A
802.11g        54 Mb/s            2.4 GHz                      b,g
802.11n        100 MB/s         2.4 GHz                     b,g,a

Sumber :

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI SINYAL WI-FI
Menggunakan wifi sebagai media penghubung Anda dengan modem internet dari provider jaringan adalah salah satu cara terbaik untuk online tanpa kabel. Pasalnya, menggunakan wifi untuk online biasanya memiliki beberapa faktor pengganggu yang mempengaruhi kekuatan sinyal yang terkirim dan diterima oleh perangkat Anda. Berikut ini faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan dari sinyal wifi tersebut :
1.  Range atau Jarak
Range atau jarak jangkauan sinyal pada setiap perangkat jaringan memang berbeda – beda. Jangkauan atau range dari sinyal wifi tergantung dari harga perangkat tersebut. Jika, Anda ingin mendapatkan sinyal wifi dengan kualitas bagus, berdirilah dekat dengan perangkat Wifi tersebut. Semakin Anda dengan perangkat pelempar sinyal tersebut maka sinyal yang akan Anda terima semakin bagus pula. Sebaliknya jika Anda semakin jauh, maka sinyal yang Anda terima itu akan berkurang dan mungkin saja terputus – putus. Untuk Wifi standar dengan satu antena adalah maksimal 10 meter saja.
2.  Spesifikasi Perangkat
Perangkat yang dimaksud seperti Komputer PC (Desktop dan Laptop, Tablet (Tab) dan gadget (smartphone).  Tentukan tujuan membeli dan menggunakan device atau perangkat tersebut. Ketahui spek perangkatnya, apakah support internet atau tidak.  Bila keperluannya mengirim email, membuat aplikas online, bisnis online, nonton film, eksis di media sosial, gaming dan download file kecil maupun besar sebagai kebutuhan, sudah pasti perangkat harus support akses internet. Menjalankan aplikasi besar tapi kemampuan device rendah menyebabkan melambatnya kinerja device, berdampak pula melambatnya kecepatan akses. Spek minimal perangkat khususnya pada Sistem Pengoperasian (Operating System atau OS), Processor, memori operasional (RAM), memori penyimpanan file (storage), compatibility (kesesuaianantara software atau aplikasi dengan Operating System atau dengan spek lainnya pada perangkat.

3.  Gangguan Sinyal
Interferensi ini sering terjadi karena penggunaan channel frequency yang sama oleh dua bahkan lebih perangkat wi-fi, sehingga hal tersebut dapat menyebabkan gangguan atau hambatan terhadap satu sama lainnya. Jadi, yang perlu diingat adalah jika ada dua access point pastikan keduanya itu beroperasi pada channel yang berbeda.
4.  Jumlah Pengguna
Banyaknya pengguna sangat mempengaruhi kualitas jaringan Wi-Fi. Jumlah pengguna ditentukan bukan hanya dari jumlah orang yang menggunakan jaringan Wi-Fi, tetapi ditentukan dari banyaknya jumlah perangkat penerima yang menggunakan jaringan tersebut. Asumsi umum yang digunakan dalam perhitungan jumlah pengguna adalah satu orang biasanya menggunakan dua buah perangkat penerima, yaitu satu smartphone dan satu komputer. Dengan mengetahui jumlah pengguna secara tepat, kita dapat melakukan pemilihan perangkat jaringan yang sesuai sehingga kualitas jaringan yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan seluruh pengguna.
Sumber :


SETTING IP ADRESS

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputertersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
·         IP versi 4 (IPv4)
·         IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan. Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal. Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address dengan 32 bit angka subnet mask. IP address memiliki beberapa kelas berdasarkan kapasitasnya, yaitu Class A dengan kapasitas lebih dari 16 juta komputer, Class B dengan kapasitas lebih dari 65 ribu komputer, dan Class C dengan kapasitas 254 komputer.
Setelah mengetahui tentang pengertian IP Address, selanjutnya kami akan menginformasikan beberapa fungsi dasar dari sebuah IP Address, yaitu :

- Alat Identifikasi Host atau antar muka pada jaringan komputer
Fungsi IP Address yang pertama adalah sebagai alat identifikasi host ataupun antar muka jaringan komputer. Jika diilustrasikan seperti kehidupan nyata, maka IP Address berfungsi sebagai nama ataupun identitas seseorang. Dalam hal ini, seperti halnya nama, setiap komputer memiliki IP Address yang unik da berbeda antara datu dengan yang lainnya (yang terkoneksi pada satu jaringan komputer).
- Alamat Lokasi Jaringan
Fungsi IP Address yang kedua adalah sebagai penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita ilustrasikan kembali dalam kehidupan nyata, maka IP address dapat diilustrasikan sebagai penunjukkan alamat rumah tempat tinggal seseorang. IP Address akan menunjukkan lokasi keberadaan sebuah komputer, berasal dari daerah mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini, seperti halnya dalam kehidupan nyata, ada rute / jalan yang harus ditempuh agar data yang diinginkan bisa sampai ke komputer yang ingin dituju.
- Pelacak Jaringan
Trik sederhana untuk mengujinya adalah dengan mengetik keyword “where is my ip” pada mesin pencari (misalnya Google), pada hasil pencarian teratas akan muncul IP Address dari perangkat yang kita gunakan (misalnya Saya menggunakan laptop dengan mengakses jaringan wireless yang bersifat public) kemudian copy IP Address tersebut lalu buka situs iplocation.net (situs iplocation.net juga biasanya muncul pada hasil pencarian Google), paste IP Address yang tadi di-copy dari hasil pencarian Google pada kolom yang tersedia kemudian tekan Enter atau klik IP Lookup, hasil pencarian cukup lengkap. Kita dapat mengetahui Negara, Provinsi, hingga Kota asal IP Address tersebut, bahkan kita dapat mengetahui Internet Service Provider (ISP) yang digunakan oleh IP Address tersebut. Beberapa IP Address terdaftar pada suatu organisasi sehingga akn muncul pada hasil pencarian, juga latitude dan longitude. Misalnya Saya yang saat ini memasukkan IP Address 36.72.135.13 di situs iplocation.net, hasil pencarian menunjukkan:
IP Address : 36.72.135.13
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sumedang
ISP : PT Telekomunikasi Indonesia
Organization : PT Telkom Indonesia
Latitude : -6.7063
Longitude : 108.5570

Untuk cara setting IP ikuti langkah berikut :
1. Klik kanan icon network anda

Setting-IP-01

– Jika anda menggunakan wifi icon akan berbentuk seperti sinyal / wifi
– Jika anda menggunakan kabel LAN icon akan berbrntuk seperti gambar berikut

2. Pilih “Open Network and Sharing Center”

Setting-IP-02

3. Lalu klik pada network yang anda gunakan

Setting-IP-03

4. Lalu pilih “Details..
– Untuk cara no 4 & 5 hanya di lakukan jika di tempat anda terdapat koneksi internet, jika tidak ada langsung menuju step ke-6.

Setting-IP-04

5.      Lalu catat pada bagian IPv4 Address

– Pada step ini anda perlu mencatat IP anda dan Gateway anda, agar anda  bisa tetap bisa terhubung dengan internet

Setting-IP-05

6. Pilih Properties

Setting-IP-06

7. Pilih / Double klik pada “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)

Setting-IP-07

8. Lalu pilih Pilih “Use the followong IP address“.

– Jika di tempat anda terdapat koneksi internet anda bisa isi IP anddress, Subnet mask dan Default Geteway seperti yang tertera sebelumnya
– Jika di tempat anda terdapat tidak terdapat koneksi internet anda bisa isi
– Jika sudah selesai klik OK

Setting-IP-08

9. Pilih Ok lagi.
    Komputer anda sudah tersetting ipnya.

Setting-IP-09

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar