PHYSICAL
LAYER
Lapisan fisik (bahasa Inggris: physical layer atau PHY Layer) adalah lapisan pertama
dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari
tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk
meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan
ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar
bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik
kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau
kabel fiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan
pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.
Lapisan
pertama dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan
terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan
mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio,
atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik,
arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan
pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi
(seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic).
Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan
pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.

Ada beberapa proses penting yang
dapat dilakukan oleh physical layer dalam proses transmisi paket data dalam
jaringan komputer. Berikut ini adalaah beberapa proses pentingnya:
·
Physical layer akan berhubungan langsung degnan perangkat
keras jaringan komputer; seperti kabel, hub, switch dan juga
LAN card.
·
Physical layer membantu melakukan definisi terhadap
media transmisi jaringan.
·
Physical layer membantu melakukan definisi terhadap
metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi.
·
Melakukan proses sinkronisasi terhadap bit data.
·
Melakukan pengaplikasian terhadap topologi
jaringan komputer yang digunakan.
·
Mendefinisikan LAN Card. (baca juga: fungsi LAN
card)
·
Mendefinisikan arsitektur dari sebuah jaringan
komputer yang akan digunakan.
·
Physical layer memilki spesifikasi berupa voltase,
wire, speed, dan juga jumlah pin pada kabel.
·
Physical layer mampu untuk berkomunikasi secara
langsung dengan berbagai jenis media transmisi.
·
Physical layer dapat menentukan kebutuhan listrik,
proseduran dan juga fungsional dari sebuah jaringan komputer.
·
Dapat melakukan proses penonaktifan hubungan fisik
antar sistem.
·
Melakukan proses pemindahan bit antar device atau
alat.
Karena merupakan layer yang berhubungan dengan bentuk
fisik dari beberapa perangkat keras jaringan komputer, maka keberadaan layer
physical ini sangat membantu agar setiap perangkat keras jaringan komputer bisa
bekerja dengan baik, dan mampu melakukan proses transmisi data dan juga informasi
dengan baik.
Physical layer jaringan komputer sendiri
memiliki beberapa fungsi yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam sebuah proses
transmisi data di dalam jaringan komputer, berikut ini adalah beberapa fungsi
dari physical layer :
1.
Physical layer akan berhubungan langsung dengan
hardware jaringan
Fungsi
pertama dari physical layer adalah menjadi layer atau lapisan penghubung yang
menghubungkan langsung sebuah jaringan komputer dengan perangkat keras jaringan
komputer. Dengan fungsinya sebagai penghubung inilah, maka physical layer
merupakan sebuah lapisan yang membantu menghubungkan semua sistem jaringan yang
telah melewati layer-layer sebelumnya ke dalam perangkat
keras jaringan komputer.
2.
Physical layer membantu melakukan definisi terhadap
media transmisi jaringan
Fungsi
berikutnya dari physical layer adalah untuk melakukan definisi tehadap media
transmisi jaringan. Ya, dalam suatu jaringna atau network, dibutuhkan
medi-media yang harus didefinisikan terlebih dahulu, agar nantinya informasi
yang mengalir pada jaringan tersebut bisa diterima di kompute user, dan
ditampilkan, sehingga user dapat memahami isi dari informasi tersebut.
Tanpa adanya
physical layer, maka transmisi jaringna tidak akan berjalan dengan baik, karena
media yang ditransmisikan tidak mampu untuk didefinisikan, dan kompouter user
tidak dapat memberikan informasi mengenai media yang ditransmisikan.
3.
Physical layer melakukan definisi terhadap metode
persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi
Selain
melakukan proses definisi terhadap media yang digunakan dalam proses transmisi
jaringan, physical layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk membantu
mendefinisikan metode persinyalan yang akan digunakan dalam proses transmisi
data di dalam jaringan. Dengan begitu, physical layer nantinya akan membantu
mendefinisikan bagaimana data dan juga informasi akan ditansmisikan ke dalam
dan melalui jaringan komputer. Dengan begitu, setiap data dan juga informasi
nantinya akan dapat dengan mudah ditransmisikan, karena sudah ditentukan
terlebih dahulu, baik media, maupun metode yang digunakan untuk mentransmisikan
data.
Sumber :
ADSL
Yang dimaksud dengan ADSL adalah
ADSL merupakan singkatan dari Asymmetric Digital Subscriber Line, yaitu
suatu bentuk teknologi pada komunikasi data yang dapat mentransmisikan data
dengan cepat yang tinggi melalui kabel tembaga telepon dan memiliki sifat
asimetrik, sifat asimetrik maksudnya bahwa data ditransferkan dengan kecepatan
berbeda dari satu sisi ke sisi lainnya. Teknologi ADSL dapat mengirimkan data
dengan kecepatan tinggi, antara 1.5 Mbps s/d 8 Mbps untuk arah dari sentral ke
pelanggan atau disebut dengan Downstream dan 16 Kbps s/d 640
Kbps untuk arah pelanggan ke sentral atau disebut dengan Upstream.
Dengan ADSL inilah sehingga dapat mengirimkan layanan interaktif multimedia dengan
menggunakan jaringan akses kabel tembaga. Jadi dapat disimpulkan Fungsi
dari ADSL yaitu suatu teknologi dalam komunikasi data yang digunakan untuk
mentransfer data dan dapat digunakan untuk keperluan internet, yang secara
fisik menggunakan line telepon.
Sebelum
ADSL, ada sistem yang disebut dial-up. Sistem ini menggunakan
sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung dengan penyelenggara jasa Internet. Namun dalam penggunaannya, dial-up memiliki
beberapa kekurangan. Seperti rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet,
terlebih pada waktu tertentu yang merupakan waktu sibuk atau office
hour. Selain itu, karena menggunakan sambungan telepon, kita tidak bisa
menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi Internet. Penggunaan sambungan
telepon juga memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila
sedang menggunakan Internet.
Kekurangan lainnya adalah sistem penghitungan tarif dial-upyang
masih berdasarkan waktu dan mahal.

Beberapa kelebihan ADSL, diantaranya yaitu:
- Memiliki pembagian frekwensi menjadi 2 (dua)
macam diantaranya frekwensi tinggi untuk menghantarakna data dan
frekwensi rendah untuk menghantarkan suara maupun fax.
- Untuk di Indonesia pelanggan yang menggunakan
Spidiy, maka ADSL membuat kegiatan ber-Internet menjadi lebih hemat.
Sehingga dapat melakukan akses internet tanpa mengkhawatirkan tagihan yang
terlalu mahal.
- Layanan komunikasi antara data dan suara
diberikan melalui 2 (dua) kanal yang memang terpisah akan tetapi tetap
pada satu kabel yang sama.
- Koneksi ADSL selalu tersambung dengan
internet setiap saat dan telepon tetap dapat digunakan kapan saja.
- Dan kecepatan internet yang selalu stabil.
Beberapa kekuranga ADSL, diantaranya yaitu:
- Jarak dapat berpengaruh pada kecepatan pengiriman
data. Semakin jauh jarak antara modem dengan komputer atau saluran telepon
dengan gardu telepon, maka akan berpengaruh pada kecepatan dalam menakses
internet.
- Adanya load coils yang digunakan
untuk memberi layanan ke plosok-plosok daerah, sehingga load coils akan
menggeser frekwensi suara ke frekwensi yang biasanya digunakan ADSL. Hal
ini dapat mengakibatkan terjadinya interfensi maupun ketidak cocokan
jalur pada ADSL.
- Adanya bridge tap yang merupakan
kabel tidak berada pada jalur langsung antara pelanggan dengan CO.
Jadi bridge tap dapat menimbulkan noise yang nantinya
dapat mengganggu kinerja dari ADSL.
- Kaerena seiring berkembangnya jaman penggunaan
kabel fiber optik pada saluran telepon digital sudah mulai digunakan. Hal
ini tidak sesuai dengan sistem teknologi ADSL yang masih menggunakan
saluran analog (kabel tembaga), sehingga pada saat ini masih cukup sulit
mengirimkan sinyal melalaui kabel fiber optik.
- Kecepatan koneksi modem ADSL hingga saat ini
masih sangat tergantung dengan tiang telepon atau DSLAM dan tidak semua
sistem operasi komputer dapat menggunakan ADSL.
ADSL
merupakan bentuk dari perkembangan DSL atau Digital Subscriber Line. Perebedaannya
adalah, transfer data yang dilakukan oleh modem ADSL ini bersifat asimetrik,
yang berarti memiliki kecepatan transfer data yang berbeda dari satu sisi ke
sisi yang lainnya.
Sumber :
SDSL
Symmetric digital subscriber line (SDSL) mengacu ke teknologi digital subscriber line (DSL), yaitu teknologi untuk transmisi data
digital melalui kabel tembaga dari jaringan telepon di mana bandwidth dari
dan ke arah pelanggan adalah sama. Kesimetrisan bandwidth ini dapat
dianggap sebagai kebalikan dari asymmetric bandwidth yang ditawarkan oleh asymmetric digital
subscriber line (ADSL),
Bandwidth unduh (ke pelanggan) lebih besar ketimbang bandwidth unggah (dari
pelanggan). SDSL umumnya dipasarkan ke kelas bisnis, sedangkan ADSL dipasarkan
kepada umum maupun bisnis.
Symmetric
Digital Subscriber Line (SDSL) adalah versi tingkat-adaptif dan HDSL, seperti
HDSL, adalah simetris. Hal ini
memungkinkan downstream bandwidth yang sama dari kantor pusat suatu NSP
terhadap situs pelanggan sebagai hulu dari pelanggan ke kantor pusat. SDSL mendukung data hanya pada satu
baris dan tidak mendukung panggilan analog. SDSL
menggunakan 2B1Q line coding dan dapat mengirimkan hingga 1,54 Mbps ke dan dari
pelanggan, atau dapat dikonfigurasi untuk menawarkan berbagai variabel
bandwidth hingga 1,45 Mbps. Simetri yang menawarkan SDSL, dikombinasikan dengan
selalu-on akses (yang menghilangkan call setup), membuat teknologi WAN yang
menguntungkan bagi usaha kecil dan menengah dan kantor cabang, dan dapat
menjadi alternatif terjangkau untuk dedicated leased lines dan jasa Frame
Relay. Karena lalu lintas simetris,
transfer file, web hosting, dan jarak-learning aplikasi secara efektif dapat
diimplementasikan dengan SDSL.

Symmetric
Digital Subscriber Line (SDSL) merupakan teknologi yang hampir
sama dengan HDSL, perbedaan yang paling mendasar antara HDSL danSDSL adalah
pada HDSL sisi pelanggan dapat terhubung langsung ke terminal pelanggan
membutuhkan perangkat tambahan, sementara SDSL sisi pelanggan dapat langsung
terhubung keterminal pelanggan seperti halnya pesawat telepon
Sumber :
WI-FI
Wi-Fi
adalah teknologi yang memungkinkan perangkat elektronik seperti komputer,
smartphone dan perangkat elektrononik lainnya untuk terhubung ke wireless LAN
(WLAN), sebagian besar menggunakan gelombang radio super high
frequency (SHF) ISM (industrial,
scientific and medical) 2,4 gigahertz (12cm) UHF dan 5 gigahertz band (6cm). WLAN
biasanya dilindungi dengan password, tetapi kadang juga tidak, yang
memungkinkan perangkat dalam jangkauannya untuk mengakses sumber daya dari
jaringan WLAN. Kata “Wi-Fi” merupakan merek dagang (trademark, biasanya
disingkat TM) dari Wi-Fi
Alliance, Organisasi ini secara khusus mendefinisikan Wi-Fi sebagai
“produk-produk wireless local area network (WLAN) yang didasarkan pada standar
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11”.

Sejarah
teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985
yang merilis pita GSM untuk
pemakaian tanpa lisensi. Pada tahun 1991, NCR
Corporation bersama AT&T menemukan
pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel
pertama berada di bawah nama WaveLAN. Vic Hayes dijuluki
"Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE.
Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11. Pada
tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan
paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan
sinyal. Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar
$250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka. Ini mendorong
Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia, meski hal ini telah menjadi topik
sejumlah kontroversi. CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas
pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika
Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar. Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk
sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan
oleh banyak produk.
Cara kerja dari WiFi ini cukup simpel. Adaptor
atau alat WLAN yang sudah disetting menjadi WiFi menerima data dari komputer
berupa data yang berbentuk digital. Kemudian, data dikonversi atau diubah
menjadi gelombang radio dan dikirim ke router. Pengiriman gelombang ini melalui
antena yang ada pada adaptor. Sinyal dari router ini mengirimkan data yang
sudah diolah tadi dari internet menuju komputer yang sudah disambungkan pada
WiFi adaptor. Gelombang radio dari WiFi ini berbeda dengan gelombang radio yang
ada pada TV, ponsel, maupun walkie talkie.
Perancangan teknologi Wi-Fi didasari
pada peraturan spesifikasi IEEE 802.11 yang hingga saat terdiri dari empat
variasi dari 802.11, yang adalah:
1. 802.11a
2. 802.11b
3. 802.11g
4. 802.11n
Variasi spesifikasi di atas memiliki kemampuan yang
berbeda-beda terutama pada segi kecepatan akses data. Perlu diketahui variasi
spesifikasi Wi-Fi g dan merupakan yang
terbaru diaplikasikan pada perangkat pertama kali pada tahun 2005. Berikut ini
kami sertakan tabel dari variasi Wi-Fi beserta masing-masing kemampuannya.
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band Kompatibilitas
802.11b 11 Mb/s
2.4 GHz
B
802.11a 54 Mb/s
5 GHz
A
802.11g 54 Mb/s
2.4 GHz
b,g
802.11n 100 MB/s 2.4 GHz
b,g,a
Sumber
:
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI SINYAL
WI-FI

Menggunakan wifi sebagai media penghubung Anda
dengan modem internet dari provider jaringan adalah salah satu cara terbaik
untuk online tanpa kabel. Pasalnya, menggunakan wifi untuk online biasanya
memiliki beberapa faktor pengganggu yang mempengaruhi kekuatan sinyal yang
terkirim dan diterima oleh perangkat Anda. Berikut ini faktor – faktor apa saja
yang mempengaruhi kecepatan dari sinyal wifi tersebut :
1. Range atau Jarak
Range atau jarak jangkauan sinyal pada setiap
perangkat jaringan memang berbeda – beda. Jangkauan atau range dari sinyal wifi
tergantung dari harga perangkat tersebut. Jika, Anda ingin mendapatkan sinyal
wifi dengan kualitas bagus, berdirilah dekat dengan perangkat Wifi tersebut.
Semakin Anda dengan perangkat pelempar sinyal tersebut maka sinyal yang akan
Anda terima semakin bagus pula. Sebaliknya jika Anda semakin jauh, maka sinyal
yang Anda terima itu akan berkurang dan mungkin saja terputus – putus. Untuk
Wifi standar dengan satu antena adalah maksimal 10 meter saja.
2. Spesifikasi Perangkat
Perangkat yang dimaksud
seperti Komputer PC (Desktop dan Laptop, Tablet (Tab) dan gadget (smartphone). Tentukan
tujuan membeli dan menggunakan device atau perangkat tersebut. Ketahui spek
perangkatnya, apakah support internet atau tidak. Bila keperluannya mengirim email, membuat aplikas
online, bisnis online, nonton film, eksis di media sosial, gaming dan download
file kecil maupun besar sebagai kebutuhan, sudah pasti perangkat harus support
akses internet. Menjalankan aplikasi besar tapi
kemampuan device rendah menyebabkan melambatnya kinerja device, berdampak pula melambatnya
kecepatan akses. Spek minimal perangkat khususnya pada Sistem Pengoperasian
(Operating System atau OS), Processor, memori operasional (RAM), memori
penyimpanan file (storage), compatibility (kesesuaian) antara software atau
aplikasi dengan Operating System atau dengan spek lainnya pada perangkat.
3.
Gangguan Sinyal
Interferensi ini sering terjadi karena penggunaan channel
frequency yang sama oleh dua bahkan lebih perangkat wi-fi, sehingga hal
tersebut dapat menyebabkan gangguan atau hambatan terhadap satu sama lainnya.
Jadi, yang perlu diingat adalah jika ada dua access point pastikan keduanya itu
beroperasi pada channel yang berbeda.
4. Jumlah Pengguna
Banyaknya pengguna sangat mempengaruhi kualitas jaringan Wi-Fi. Jumlah
pengguna ditentukan bukan hanya dari jumlah orang yang menggunakan jaringan
Wi-Fi, tetapi ditentukan dari banyaknya jumlah perangkat penerima yang
menggunakan jaringan tersebut. Asumsi umum yang digunakan dalam perhitungan
jumlah pengguna adalah satu orang biasanya menggunakan dua buah perangkat
penerima, yaitu satu smartphone dan satu komputer. Dengan mengetahui jumlah
pengguna secara tepat, kita dapat melakukan pemilihan perangkat jaringan yang
sesuai sehingga kualitas jaringan yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan seluruh
pengguna.
Sumber :
SETTING IP
ADRESS
Alamat IP (Internet Protocol Address atau
sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit
yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet.
Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi
4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputertersebut
pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem
pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
·
IP versi 4 (IPv4)
·
IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman
data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan
komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network
address) dan alamat komputer lokal (host
address) dalam sebuah jaringan. Alamat jaringan digunakan oleh router untuk
mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara alamat komputer
lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada jaringan lokal. Informasi
ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address dengan 32 bit angka subnet mask.
IP address memiliki beberapa kelas berdasarkan kapasitasnya, yaitu Class A
dengan kapasitas lebih dari 16 juta komputer, Class B dengan kapasitas lebih
dari 65 ribu komputer, dan Class C dengan kapasitas 254 komputer.

Setelah mengetahui tentang pengertian IP Address,
selanjutnya kami akan menginformasikan beberapa fungsi dasar dari sebuah IP
Address, yaitu :
- Alat
Identifikasi Host atau antar muka pada jaringan komputer
Fungsi IP Address yang pertama adalah
sebagai alat identifikasi host ataupun antar muka jaringan komputer. Jika
diilustrasikan seperti kehidupan nyata, maka IP Address berfungsi sebagai nama
ataupun identitas seseorang. Dalam hal ini, seperti halnya nama, setiap
komputer memiliki IP Address yang unik da berbeda antara datu dengan yang
lainnya (yang terkoneksi pada satu jaringan komputer).
- Alamat
Lokasi Jaringan
Fungsi IP Address yang kedua adalah
sebagai penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita ilustrasikan kembali dalam
kehidupan nyata, maka IP address dapat diilustrasikan sebagai penunjukkan
alamat rumah tempat tinggal seseorang. IP Address akan menunjukkan lokasi
keberadaan sebuah komputer, berasal dari daerah mana, ataupun negara mana.
Dalam hal ini, seperti halnya dalam kehidupan nyata, ada rute / jalan yang
harus ditempuh agar data yang diinginkan bisa sampai ke komputer yang ingin
dituju.
- Pelacak Jaringan
Trik sederhana untuk
mengujinya adalah dengan mengetik keyword “where is my ip” pada mesin pencari
(misalnya Google), pada hasil pencarian teratas akan muncul IP Address dari
perangkat yang kita gunakan (misalnya Saya menggunakan laptop dengan mengakses
jaringan wireless yang bersifat public) kemudian copy IP Address
tersebut lalu buka situs iplocation.net (situs iplocation.net juga biasanya
muncul pada hasil pencarian Google), paste IP Address yang tadi di-copy dari
hasil pencarian Google pada kolom yang tersedia kemudian tekan Enter atau klik
IP Lookup, hasil pencarian cukup lengkap. Kita dapat mengetahui Negara,
Provinsi, hingga Kota asal IP Address tersebut, bahkan kita dapat mengetahui
Internet Service Provider (ISP) yang digunakan oleh IP Address tersebut.
Beberapa IP Address terdaftar pada suatu organisasi sehingga akn muncul pada
hasil pencarian, juga latitude dan longitude. Misalnya Saya yang saat ini
memasukkan IP Address 36.72.135.13 di situs iplocation.net, hasil pencarian
menunjukkan:
IP
Address : 36.72.135.13
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sumedang
ISP : PT Telekomunikasi Indonesia
Organization : PT Telkom Indonesia
Latitude : -6.7063
Longitude : 108.5570
Country : Indonesia
Region : West Java
City : Sumedang
ISP : PT Telekomunikasi Indonesia
Organization : PT Telkom Indonesia
Latitude : -6.7063
Longitude : 108.5570
Untuk cara setting IP
ikuti langkah berikut :
1. Klik kanan icon network anda
– Jika anda menggunakan wifi icon akan berbentuk seperti
sinyal / wifi
– Jika anda menggunakan kabel LAN icon akan berbrntuk seperti gambar berikut
– Jika anda menggunakan kabel LAN icon akan berbrntuk seperti gambar berikut
2. Pilih “Open Network and Sharing Center”
3. Lalu klik pada network yang anda gunakan
4. Lalu pilih “Details..”
– Untuk cara no 4 & 5 hanya di lakukan jika di tempat
anda terdapat koneksi internet, jika tidak ada langsung menuju step ke-6.
5.
Lalu catat pada bagian IPv4 Address
–
Pada step ini anda perlu mencatat IP anda dan Gateway anda, agar anda bisa tetap bisa terhubung dengan internet
6. Pilih Properties
7. Pilih / Double klik pada “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)”
8. Lalu pilih Pilih “Use the followong IP address“.
– Jika di tempat anda terdapat koneksi internet anda bisa isi IP anddress, Subnet mask dan Default Geteway seperti yang tertera sebelumnya
– Jika di tempat anda terdapat tidak terdapat koneksi internet anda bisa isi
– Jika sudah selesai klik OK
9. Pilih Ok lagi.
Komputer anda sudah
tersetting ipnya.
Sumber :